makalah komunikasi massa
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah “Komunikasi Publik”. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW. yang telah memberikan
pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Publik
di program studi Pendidikan Matematika. Selanjutnya kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Komunikasi
Publik yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan
mata kuliah ini. Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
demi perbaikan-perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Banda
Aceh, 18 November 2017
Kelompok
VI
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................. ii
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 3
A. Pengertian Komunikasi Massa...................................................................................... 3
B. Ciri-Ciri Komunikasi Massa............................................................................................ 5
C. Proses Komunikasi Massa............................................................................................... 9
D. Bentuk Komunikasi Massa............................................................................................. 9
E. Fungsi Komunikasi Massa............................................................................................. 11
F. Efek Komunikasi Massa................................................................................................ 14
BAB III......................................................................................................................................... 17
PENUTUP.................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka.................................................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan sebuah media untuk saling bertukar
informasi. Cara ini dikenal dengan istilah komunikasi. Melalui komunikasi,
seseorang dapat menyampaikan sebuah berita, saling bertukar informasi,
mengajukan sebuah gagasan atau ide, maupun bersosialisasi dengan orang lain.
Komunikasi dapat terjadi antara satu orang dengan orang lain, komunikasi antara
dua orang atau lebih, seseorang kepada sebuah organisasi atau komunitas, bahkan
komunikasi yang ditujukan langsung kepada masyarakat luas. Jenis-jenis
komunikasi pun amat beragam. Komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap
muka, namun saat ini sudah dapat dilakukan melalui media digital atau online.
Komunikasi dapat dilakukan melalui perantara kata-kata dan kalimat, lambang, tanda,
maupun tingkah laku. Komunikasi ini sendiri pun dapat dituangkan dalam berbagai
bentuk media, seperti kata-kata, gambar, angka, tulisan, dan bahkan video.
Komunikasi manusia
memiliki beberapa konteks tergantung dari jumlah komunikator, derajat kedekatan
fisik, saluran indrawi yang tersedia hingga kesegeraan umpan balik (Cassandra
dalam Mulyana, 71; 2002). Salah satu konteks komunikasi ini antara lain adalah
komunikasi massa. Cassandra (dalam Mulyana, 71;2002) menyebutkan bahwa jika
konteks komunikasi massa dibandingkan dengan konteks komunikasi lainnya maka
dapat dijelaskan bahwa komunikasi massa merupakan sebuah bentuk komunikasi yang
memiliki jumlah komunikator yang paling banyak, derajat kedekatan fisik yang
paling rendah, saluran indrawi yang tersedia sangat minimal dan umpan balik
yang tertunda.
Sebuah
informasi dapat secara cepat tersampaikan kepada masyarakat luas melalui sebuah
media yang disebut sebagai media massa. Keuntungan penyebaran informasi melalui
media massa adalah keunggulannya dalam penyampaian informasi yang sama kepada khalayak ramai dalam waktu relatif serentak.
B.
Rumusan Masalah
Agar dalam pembuatan makalah ini
tidak terlalu kompleks maka dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan komunikasi massa?
2.
Apa ciri-ciri
atau karakteristik komunikasi massa?
3.
Bagaimana
proses komunikasi massa?
4.
Apa saja
bentuk komunikasi massa?
5.
Apa fungsi
komunikasi massa?
6.
Bagaimana
efek atau peran komunikasi massa?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
dari makalah ini yaitu:
Ø
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi.
Ø
Untuk
memperluas ilmu pengetahuan tentang komunikasi massa.
Ø
Mengetahui
Pengertian, ciri-ciri, proses dan bentuk komunikasi massa serta fungsi dan efek
komunikasi massa.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass
communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi media massa (mass media
communication). Maka dari itu, komunikasi massa jelas berarti sebuah cara
berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media massa
(communicating with media). Ciri khas dari komunikasi massa adalah jenis
komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat luas melalui
perantara media massa. Jika mendengar kata massa, maka kita dapat mengartikan
dengan hal yang berkaitan dengan kata jamak, massive, serta dalam jumlah yang
sangat banyak. Defisini komunikasi massa yang paling umum adalah cara
penyampaian pesan yang sama, kepada sejumlah besar orang, dan dalam waktu yang
serempak melalui media massa. Komunikasi massa dapat dilakukan melalui
keseluruhan media massa yang ada, yaitu media cetak, media elektronik, serta
media online. Tidak ada batasan media dalam penggunaan komunikasi massa ini.
Sebuah pesan yang
disampaikan kepada satu orang, akan memiliki dampak yang berbeda apabila pesan
tersebut disampaikan langsung kepada banyak orang di waktu yang bersamaan.
Selain manfaat waktu dan tenaga, komunikasi massa memiliki dampak positif
keuntungan yang cukup besar lainnya. Komunikasi massa bahkan mampu menggerakkan
sebuah massa atau sejumlah besar orang dan komunitas untuk melakukan suatu hal
yang diharapkan melalui sebuah pesan. Komunikasi massa adalah jenis kekuatan
sosial yang mampu mengarahkan masyarakat dan organisasi media untuk mencapai
sebuah tujuan yang telah ditetapkan, seperti contohnya adalah tujuan sosial.
Komunikasi massa
mampu menyebarkan pesan secara publik secara hampir bersamaan bahkan hanya
dalam satu kali penyampaian informasi. Komunikasi massa ini disampaikan secara
terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif lebih besar. Komunikasi
massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan informasi antara
pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang ingin diberikan
informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu, komunikasi kelompok,
maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi masyarakat luas.
Terdapat beberapa
tokoh atau ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai definisi dari komunikasi
massa. Salah satunya adalah Charles R. Wright. Menurut pendapat Wright,
komunikasi massa dapat dibedakan menurut pola-polanya, hal ini dikarenakan
komunikasi massa memiliki keunikan karakteristik yaitu:
- Ditujukan
kepada masyarakat luas yang heterogen, anonim, serta dalam jangkauan yang
luas
- Informasi
yang disampaikan bersifat terbuka
- Informasi
yang disampaikan diterima secara bersamaan pada waktu yang kurang lebih
relatif sama dan bersifat hanya sementara bagi sebagian media massa (media
elektronik)
- Komunikator
sebagai pihak yang menyampaikan informasi, biasanya bergerak dalam sebuah
organisasi yang memiliki kedudukan tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup
besar
Menurut Wright, komunikasi
massa dapat berfungsi sebagai surveillance atau sebuah
kegiatan untuk mengkorelasi dan menggabungkan sebuah kejadian dengan
fakta-fakta sehingga dapat ditarik kesimpulan. Selain fungsi penting tersebut,
Wright juga berpendapat bahwa komunikasi massa dapat bermanfaat sebagai media
hiburan.
Pendapat kedua mengenai
definisi komunikasi massa disampaikan oleh John R. Bittner (1980: 10). Bittner
berpendapat bahwa, “Mass communication is messages communicated through
a mass medium to a large number of people”. Komunikasi massa adalah sebuah
pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan melalui media massa pada sebagian
besar orang. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:
Ø
Komunikator,
Ø
Media massa dan informasi (pesan),
Ø
Gatekeeper,
Ø
Khalayak (publik) dan umpan balik.
B.
Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi
massa memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri komunikasi massa ini dapat dibagi
kedalam 4 tanda pokok komunikasi massa. Keempat tanda pokok karakteristik
komunikasi massa ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu Suprapto. Ciri-ciri menurut Suprapto, 2006: 13 tentang keempat
tanda pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Komunikasi massa memiliki sifat komunikan
Hal ini karena sasaran
komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif besar serta memiliki sifat yang
heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak dapat diukur berapa banyak
jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan, usia, agama, suku, jenis
pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal yang dapat menjadikan semua perbedaan ini
melebur adalah kesamaan minat dan kepentingan yang sama.
2.
Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak
Penyampaian pesan secara
serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh komunikator kepada komunikan yang
memiliki jumlah yang besar. Jika disampaikan secara serentak, maka perhatian
komunikan akan berfokus pada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat
penyampaian pesan yang cepat akan memungkinkan pesan tersebut dapat
tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat.
3.
Komunikasi massa memiliki sifat public
Sudah jelas bahwa pesan
yang ingin disampaikan tersebut ditujukan kepada masyarakat luas, bukan kepada
golongan tertentu saja. Sehingga isi pesan yang disampaikan harus lebih umum.
Karena mencakup lingkungan yang umum dan universal.
4.
Komunikator yang terkoordinir
Karena media massa
merupakan sebuah lembaga organisasi, maka komunikasi massa pasti memiliki
komunikator yang telah terorganisasi dengan baik dan profesional seperti
jurnalis, sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan lain sebagainya. Pesan
yang akan disampaikan tersebut merupakan hasil kerjasama tim, sehingga
keberhasilan sebuah komunikasi massa juga tergantung berdasarkan berbagai
faktor di dalam organisasi media massa tersebut.
Sebagai contoh, jika ditinjau dari media yang digunakan dalam
proses komunikasi ini adalah surat kabar, maka akan terjadi proses sebagai
berikut:
·
Komunikator akan membuat
pesan atau informasi berupa artikel. Pesan dalam bentuk artikel tersebut
terdapat dua kategori yaitu:
o Keinginan komunikator.
o Permintaan media massa yang bersangkutan.
Komunikator ini disebut sebagai wartawan atau penulis berita yang
berupa artikel tersebut.
·
Pesan dalam bentuk artikel
tersebut akan diperiksa oleh penanggung jawab rubric alias editor. Dalam proses
ini, terkadang editor mengedit tulisan artikel tersebut terlebih dahulu sesuai
dengan EYD dan jenis penulisan yang ada di media massa tersebut jika media
massa memiliki kaidah sebagai karakter tersendiri.
·
Setelah diedit atau
diperiksa, maka artikel dilanjutkan kepada redaktur untuk diperiksa apakah
artikel tersebut layak terbit atau tidak. Karena biasanya media massa memiliki
kebijakan tersendiri dalam pemuatan artikel yang akan dipublikasikan.
·
Selanjutnya, jika artikel
disetujui, maka artikel dilanjutkan kembali kepada editor atau korektor untuk
disetting seperti layout atau ilustrasi yang sesuai dengan artikel tersebut.
·
Tahap terakhir yaitu
pencetakkan artikel pada media massa dan didistrubsikan juga dipublikasikan ke
publik.
Berbeda halnya dengan media komunikasi yang menggunakan media
berupa televisi. Dalam media komunikasi massa berupa televisi ini tentunya akan
melibatkan banyak orang dan crew nantinya. Karena nantinya akan melibatkan
beberapa crew seperti juru kamera, lighting, stage manager, make up, wardrobe,
floor manager, dan lain sebagainya yang merupakan komponen dari broadcasting
pada umumnya.
Selain keempat tanda pokok
tersebut yang dikemukakan oleh Supranto, ada beberapa ciri komunikasi massa
lain berdasarkan artikel yang kami dapatkan, diantaranya:
5.
Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan
pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen. Anonim artinya bahwa
pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu siapa dan di mana.
Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam dan berbeda-beda
alias luas pemaknaan sifatnya.
Namun,
seorang komunikator harus dapat mengerti sifat dan karakter dari pembacanya
yang berperan sebagai komunikan. Dengan kata lain, komunikator pada media massa
haruslah mengerti status dari pembacanya. Entah dari pendidikannya, sikapnya
hingga perilakunya. Sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai dengan
sasarannya. Komunikan pada media massa bersifat anonym karena seorang
komunikator tidak pernah mengenal komunikannya. Hal ini disebabkan karena
adanya media perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa
artikel tersebut alias tanpa adanya komunikasi tatap muka
6.
Mengutamakan Isi daripada
Hubungan/Timbal Balik
Di
dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan dan
hubungan atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar
personal, hubungan merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Karena pesan yang disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga
tanpa adanya karakteristik.
Berbeda
halnya dengan komunikasi massa yang memiliki karakteristik dan haruslah
tersusun, sehingga dalam komunikasi massa haruslah melibatkan isi yang
berkualitas dan tidak memandang hubungan dengan komunikan. Itu sebabnya
konmunikasi massa selalu terdapat adanya propaganda alias sering mengundang
controversial yang timbul dari masyarakat. Namun, hal itu dapat diantisipasi
oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada dalam media massa.
7.
Bersifat Satu Arah
Seperti
halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan disampaikan melalui media
massa. Sehingga terdapat perantara berupa media massa atau cetak. Dengan adanya
perantara pesan tersebut ini membuat antara komunikator dengan komunikan tidak
dapat bertatap secara langsung dalam proses komunikasi.
Dalam
komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan yang berperan
aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara langsung
seperti yang terjadi pada proses komunikasi antar personal. Hal inilah yang
membuat komunikasi massa ini bersifat satu arah. Hal ini dapat ditinjau dari
contoh ketika kita mendapatkan pesan berupa berita yang disampaikan melalui
televisi, dan kita ada beberapa bagian yang tidak kita pahami, maka kita tidak
dapat berkomunikasi langsung ke komunikator untuk mengulang atau menjelaskan
pesan tersebut. Hal inilah yang dinamakan sifat satu arah dalam komunikasi.
Komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan dan komunikan menerima pesan
tersebut tanpa adanya timbale balik dari komunikan atau dialog langsung dengan
komunikator.
8.
Stimulasi Alat Indera Terbatas
Stimulasi
alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media massa yang ada.
Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti Koran atau majalah
yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata, untuk media melalui
radio menggunakan pendengaran yaitu telinga karena berupa audio sedangkan pada
media televisi, komunikan menerima pesan dengan dua indera yaitu penglihatan
dan pendengaran yaitu mata dan telinga karena bersifat auditif dan visual.
9.
Umpan Balik Tertunda
Seorang
komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak dapat menyampaikan
balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya. Namun, hal itu dapat
dilakukan bukan secara langsung namun dilakukan secara bertahap yaitu melalui
procedural yang ada dan sudah ditetapkan oleh media yang ia terima.
Seorang
komunikator tidak hanya fokus pada ucapan komunikannya, namun juga gerakan
panca indera, serta gerakan lainnya yang dapat di interpretasikan oleh
komunikan. Semua gerakan tersebut pada akhirnya menjadi simbol umpan balik yang
bersifat langsung (direct feedback), ataupun yang bersifat segera (immediate
feedback).
Kemudian,
respon khalayak bisa diterima melalui berbagai media, baik media komunikasi
modern maupun langsung dalam bentuk komunikasi verbal atau komunikasi
non-verbal. Selama respon tersebut masih dalam ruang lingkup komunikasi massa.
C.
Proses Komunikasi Massa
Komunikasi
massa dalam prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit. Menurut McQuail (1999) proses komunikasi
massa terlihat berproses dalam bentuk:
a.
Melakukan distribusi
dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi proses komunikasi massa
melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar, sekali
siaran atau pemberitaan jumlahdan lingkupnya sangat luas dan besar.
b.
Proses komunikasi
massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari komunikator kepada
komunikan atau media kepada khalayak.
Interaksi yang terjadi sifatnya terbatas.
c.
Proses komunikasi
massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka
berlangsung datar dan bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional
sifatnya sementara dan tidak permanen.
d.
Proses komunikasi
massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
e.
Proses komunikasi
massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan di
masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan
pemirsa. Dengan demikian media massa
juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran di mana suatu program di jam yang sama
di tonton oleh sejumlah khalayak massa.
D.
Bentuk Komunikasi Massa
a.
Surat Kabar
Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan
fungsi sekunder. Fungsi utama surat kabar adalah menginformasikan kepada
pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara,
dan dunia; mengomentari berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam
fokus berita; dan menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan
barang dan jasa melalui periklanan di surat kabar.
b.
Majalah
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima
kategori utama, yaitu general consumer magazine (majalah konsumen umum),
bussiness publication (majalah bisnis), literacy reviews and academic journal
(kritik sastra dan majalah ilmiah), newsletter (majalah khusus terbitan
berkala), dan public relations magazine (majalah humas).
c.
Radio
Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes.
Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan
saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.
d.
Televisi
Dari semua media televisilah yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia. Televisi dipenuhi hiburan, berita, dan iklan. Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis melalui pertumbuhan televisi kabel.
Sistem penyampaian program lebih berkembang. Sedikitnya ada lima metode
penyampaian program televisi yang telah dikembangkan, seperti over the air
reception of network and local station program, cable, digital cable, wireless
cable, direct broadcast satellite (DBS).
e.
Film
Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa.
Film lebih dulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi.
Menonton televisi menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun
1920-an sampai 1950-an. Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara
kreatif dan memuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.
f.
Komputer dan
Internet
Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan
informasi perjalanan wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk
memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk
mendapatkan berita terbaru setiap minggunya. Sebagian besar komputer dan
jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat
pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan karena internet
memang lahir dari benih penelitian. Internet unggul dalam menghimpun berbagai
orang, karena geografis tak lagi menjadi pembatas, berbagai orang dari negara
dan latar belakang yang berbeda dapat saling bergabung berdasarkan kesamaan
minat dan proyeknya. Internet menyebabkan begitu banyak perkumpulan antara
berbagai orang dan kelompok.
E.
Fungsi Komunikasi Massa
Para pakar mengemukakan tentang
sejumlah fungsi komunikasi, kendati dalam setiap item fungsi terdapat persamaan
dan perbedaan. Fungsi komunikasi massa menurut Dominik (2001), terdiri dari
surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), lincage (keterkaitan)
transmition of values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan).
f.
Surveillance
(Pengawasan)
Fungsi
pengawasan dapat dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:
Pengawasan
Peringatan (Warning or Beware Surveillance);
Fungsi ini terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari
angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan,
tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta
merta dapat menjadi ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan
atau ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak orang yang
tidak mengetahui ancaman itu.
Pengawasan
Instrumental (Instrumental Surveillance);
Fungsi ini merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki
kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari- hari. Berita
tentang film apa yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga- harga saham
di bursa efek, produk- produk baru dan sebagainya, adalah contoh - contoh
pengawasan instrumental.
g. Interpretation (Interpretasi)
Fungsi
komunikasi massa ini sangat erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan.
Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta, tetapi juga menyajikan
informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang
paling nyata untuk memahami fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan
komentar radio atau televisi siaran.
h. Linkage (Hubungan)
Media
massa mampu menggabungkan unsur - unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang
tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan. Misalnya,
hubungan para pemuka partai politik dengan para pengikutnya ketika membaca
berita surat kabar mengenai partainya yang dikagumi oleh para pengikutnya itu
(Effendy, 1992: 30).
i.
Transmission of
value (Penyebaran nilai - nilai)
Fungsi
ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang
mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa
memperlihatkan pada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan
mereka. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita
amati dan diharapkan untuk menirunya.
j.
Entertainment
(hiburan)
Sulit
dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi
hiburan. Fungsi komunikasi massa sebagai hiburan jelas tampak pada televisi,
film, dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah,
meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan,
rubrik-rubrik hiburan selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita besambung,
atau cerita bergambar.
Effendy (1993)
mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah:
1. Fungsi Informasi
Fungsi
ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa
haus akan informasi yang terjadi. Sebagian informasi didapat bukan dari
sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari media. Kita belajar musik,
politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi dan hal lain
dari media.
Khalayak
media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan siaran radio, atau
mennton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa
yang terjadi di muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan,
diucapkan, atau dilihat orang lain.
2. Fungsi Pendidikan
Media
massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena
media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara
mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta
aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Biasanya media massa
melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. Contohnya, dalam
televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita yang dipandu oleh
orang-orang yang berkompeten dalam bidang-bidang yang ada kaitannya dengan
pendidikan anak-anak. Nilai-nilai yang harus diambil masyarakat, tidak
diungkapkan secara langsung, tetapi divisualisasikan dengan contoh-contoh
tentang bagaimana mendidik anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, apa
makanan yang layak, bagaimana merawat bayi yang baik, bagaimana cara
berkomunikasi yang baik dengan anak balita dan sebagainya.
3. Fungsi Memengaruhi
Fungsi
memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial,
fearutes, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh oleh
iklan-iklan yang di tayangkan televisi ataupun surat kabar, contohnya adalah
dalam keluarga petani yang hidup di desa mempunyai kebiasaan mencuci rambut
dengan menggunakan air rendaman sapu merang yang telah dibakar terlebih dahulu.
Apa yang terjadi setelah keluarga petani tersebut memiliki pesawat televisi dan
menonton tayangan iklan sampo yang dibintangi artis favoritnya? Kebiasaan yang
sudah berlangsung sejak lama, sekarang mengalami perubahan. Dari mencuci rambut
dengan memakai air rendaman sapu merang yang di bakar diganti dengan sampo yang
ada dalam iklan di televisi.
Menurut
Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia (1996), ada 3 masalah pokok yang
harus diperhatikan dalam memahami fungsi-fungsi media massa. Pertama, setiap
kali menghidupkan pesawat televisi, siaran radio, maupun membaca surat kabar,
kita melakukannya karena alasan tertentu. Kedua, komunikasi massa menjalankan
funsi yang berbeda bagi setiap pemirsa secara individual. Progam televisi yang
sama dapat menghibur satu orang, mendidik yang lain, mempengaruhi seseorang
atau sekelompok orang. Ketiga, fungsi yang dijalankan oleh komunikasi massa
bagi sembarang orang yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain. Produk
rekaman tertentu bisa dirasakan sebagai penghibur pada suatu saat, tetapi pada
saat yang lain rekaman tersebut dirasakan sebagai olah sosialisasi atau alat
pemersatu.
F.
Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki beberapa efek
yang dapat mempengaruhi individu, masyarakat, dan bahkan kebudayaan. Efek
menurut Steven A. Chafee adalah sebagai berikut:
1. Efek terhadap individu
Komunikasi
massa dapat memberikan efek ekonomis pada setiap individu. Hal ini tercermin
dalam jasa lowongan pekerjaan yang disediakan oleh industri media massa. Efek
kedua adalah pengaruh terhadap kebiasaan sehari-hari. Setiap pagi orang akan
memiliki kebiasaan membaca berita terlebih dahulu sebelum memulai aktifitas.
Efek ketiga adalah entertain, media massa dapat menjadi sebuah sarana
‘pelarian’ dari rasa penat dan stress. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai
aplikasi online media sosial.
2. Efek terhadap masyarakat
Efek
ini berkaitan erat dengan karakter yang dimiliki oleh seseorang. Masyarakat
akan menilai berdasarkan pembawaan, interaksi, serta cara berfikir seseorang
sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh media. Media massa secara tidak
langsung akan ‘mengajak’ masyarakat untuk memberikan penilaian yang sama
terhadap seseorang berdasarkan penilaian dari media massa itu sendiri.
3. Efek terhadap kebudayaan
Kerap
kali hal yang ditampilkan dalam media, baik media cetak, media elektronik,
maupun media digital akan berbeda bagi setiap kebudayaan yang dianut oleh
masing-masing daerah. Misalnya saja mengenai cara berbusana. Gaya berbusana di
masing-masing negara tentu berbeda, namun ketika media massa menayangkannya,
hal tersebut akan mempengaruhi selera fashion di daerah lain.
Selain Chafee, salah seorang tokoh
bernama Effendi juga mengemukakan tentang efek komunikasi massa. Efek menurut
Onong Uchyana Effendi (2006) adalah :
1. Efek Kognitif
Efek
ini bersifat informatif. Misalnya saja adalah bagaimana seseorang mendapat informasi
atau gambaran dari media tentang tempat yang belum pernah dikunjungi.
2. Efek Konatif
Efek
ini berakibat pada tindakan yang dilakukan sehari-hari oleh seseorang setelah
menerima informasi dari media massa. Misalnya saja seorang ibu rumah tangga
yang terinspirasi untuk membuka usaha kerajinan tangan di rumah setelah melihat
acara workshop crafting melalui media.
3. Efek Afektif
Efek
ini lebih melibatkan tentang perasaan atau faktor psikologis seseorang.
Misalnya setelah mendapatkan informasi melalui media massa, seseorang menjadi
senang, marah, sedih, iba, terharu, gembira, sebal, dan lain sebagainya sesuai
dengan informasi yang diberitakan.
Selain enam efek yang telah disebutkan
diatas terdapat beberapa efek komunikasi
massa lainnya, yaitu:
·
Efek di bidang
pendidikan: melalui media massa dapat dilakukan edukasi kepada masyarakat
mengenai suatu hal, misalnya mengedukasi mengenai program KB dari pemerintah.
·
Efek ekonomi: efek
ekonomi timbul sebab komunikasi massa memunculkan lowongan pekerjaan baik dalam
lingkup produksi, distribusi maupun jasa media massa. Seseorang yang ingin
mengiklankan hasil produksi usahanya melalui televisi misalnya, dapat membuat
iklan menggunakan jasa pembuat iklan, kemudia memasang iklan tersebut di media massa dengan membayar jumlah
tertentu. Iklan ini memberikan ladang pekerjaan bagi orang lain, sekaligus juga
meningkatkan omset penjualan produk bagi pemilik usaha tersebut.
·
Efek sosial: efek
sosial berkaitan dengan perubahan struktur
atau status sosial seseorang. Media massa dapat mempengaruhi
pengetahuan, cara berfikir, interaksi ataupun prilaku seseorang. Misalkan
seorang pegawai cleaning service yang hanya lulus sma, namun rajin mencari tahu
dan mempelajari mengenai cara memasak serta seluk beluk usaha katering, lalu
kemudian membuka usaha katering. Dengan bantuan media massa orang tersebut
dapat merubah status sosialnya yang awalnya hanya pegawai rendah mejadi seorang
pemilik usaha
·
Efek di bidang
politik: komunikasi massa mempermudah kegiatan kampanye dan sosialisasi
program-progam partai politik, termasuk juga program-program pemerintah (baca
juga: peran
media komunikasi politik).
·
Efek di bidang
hiburan: melalui media massa, masyarakat bisa menikmati hiburan yang bisa
didapatkan dengan mudah dan murah, misalnya dengan menonton film dari televisi.
·
Efek tumbuhnya
perasaan tertentu: berkaitan dengan perasaan positif atau negatif terhadap
pelaku komunikasi massa tertentu. Misalnya terhadap media massa tertentu,
berdasarkan apa yang disiarkannya.
·
Efek penjadwalan
kegiatan sehari-hari: berkaitan dengan pengalihan jadwal, misalnya jadwal untuk
belajar menjadi berkurang digantikan dengan jadwal menonton televisi.
·
Efek gaya hidup:
berkaitan dengan gaya hidup seseorang dalam kesehariannya, seperti cara
berbusana seseorang yang telah dipengaruhi tayangan televisi, cara
berkomunikasi (menggunakan bahasa gaul yang dipelajari dari televisi), dkk.
·
Efek pembangunan
citra: komunikasi massa sangat efektif dilakukan untuk membangun citra
seseorang (baca juga: konvergensi
media).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pentingnya komunikasi dalam kehidupan
sosial telah menjadi perhatian para cendikiawan sejak zaman aristoteles
walaupun hanya berkisaran pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada
pertengagan abad ke-20, ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi
industri dan revolusi teknologi Elektronik, para cendikiawan menyadari
pentingnya meningkatkan komunikasi dari pengetahuan menjadi ilmu. Kini
komunikasi semakin menjadi perrhatian dari masyarakat karna relevasinya dalam
berbagai bidang kehidupan semakin jelas.
Komunikasi massa adalah proses dimana
organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak
organisasi-organisasi media ini akan menyebar luaskan pesan-pesan yang akan
memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini
akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat
media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Komunikasi massa merupakan kegiatan
seseorang atau suatu organisasi yang memproduksi serangkain pesan dengan
bantuan mesin untuk di sebarkan kepada khalayak banyak yang bersifat anonim,
heterogen, dan tersebar. Komunikasi massa dapat membantu kita dan menjadikan
semakin baiknya komunikasi serta sosialisasi baik di masyarakat maupun ruang
lingkup kesehatan.
Daftar Pustaka
https://pakarkomunikasi.com/karakteristik-komunikasi-massa
https://www.google.co.id/komunikasi-massa-dan-efek-komunikasi-massa
http://karaeng-id.blogspot.co.id/2014/12/makalah-komunikasi-massa-pengantar-ilmu.html
belajar-komunikasi.blogspot.co.id/2010/12/peran-dan-fungsi-komunikasi-massa.html
http://pustakakomunikasi.blogspot.co.id/2015/09/fungsi-komunikasi-massa-dan.html
https://pakarkomunikasi.com/efek-komunikasi-massa
http://tobethelast.blogspot.co.id/2012/12/makalah-komunikasi-massa.html
thanks kak
BalasHapus