MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan ukuran
tulang. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yang menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Anak
merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda,
maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda.
Sebagai individu, peserta didik mengalami perkembangan dan
pertumbuhan pada dirinya masing-masing. Perkembangan dan pertumbuhan anak
merupakan hal yang penting untuk kita pelajari dan kita pahami selaku calon
pendidik. Banyak para pendidik yang belum memahami perkembangan – perkembangan
anak. Pendidik menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak
didiknya. Hal ini akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara sistem
pembelajaran dengan perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik
mengikuti sistem pembelajaran yang ada. Sehingga
Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik
kita akan mudah mengetahui sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah
dan sesuai dengan perkembangan anak didik.
Agar dapat mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi
– generasi masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman
tentang perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Dengan demikian, sebagai calon
pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan
peserta didik.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka dapat
ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
·
Bagaimanakah konsep pertumbuhan
dan perkembangan individu secara umum dan islam?
·
Bagaimanakah alur pertumbuhan
dan perkembangan individu?
·
Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu?
1.3
TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
·
Agar mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan individu.
·
Agar mahasiswa mengetahui
proses, faktor dan konsep perkembangan anak didik.
·
Agar mahasiswa mampu menerapkan
sistem pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan
perkembangan anak didik disaat menjadi pendidik kelak sehingga mampu
mengembangkan potensi masing-masing individu anak didik secara maksimal.
·
Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan
1.4
MANFAAT
Manfaat yang
dapat diperoleh dari makalah ini adalah yaitu:
·
Dapat mengetahui dan memahami
tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan individu.
·
Dapat mengetahui proses, faktor
dan konsep perkembangan anak didik.
·
Mampu menerapkan sistem
pembelajaran yang efektif, efisien, terarah dan sesuai dengan perkembangan anak
didik disaat menjadi pendidik kelak sehingga mampu mengembangkan potensi
masing-masing individu anak didik secara maksimal.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
2.1.1 Definisi Pertumbuhan dan
Perkembangan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah )
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi,
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan
ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan ukuran
tulang.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner(1957) bahwa
perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung
dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan di mana
diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses
diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari
penghayatan totalitas itu lambat laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin
nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume,
bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak
dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Anak
merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda,
maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda.
2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Individu menurut Islam
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia menurut islam,
sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan dalam surah Al-Mu’minuun ayat 12,13 dan
14 yang berkaitan dengan proses kejadian manusia :
“Dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta yang paling baik.” (Q.S.Al-Mu’minuun : 12-14)
Antara tumbuh dan berkembang berjalan beriringan dan saling
menunjang. Diungkapkan dalam hadist nabi Muhammad SAW sebagai berikut :
“Bahwasanya
seseorang dari padamu di himpun kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari,
kemudian menjadi sekumpul darah ( alaqah ) selama itu pula, kemudian menjadi
segumpal daging (mudgah) selama itu pula Allah mengutuskan
malaikat-malaikat-Nya yang diperintahkan untuk mencatat amalnya, rizkinya,
ajalnya dan celaka, kemudian ditiupkan kedalam dirinya roh (H.R. Bukhary).
Dari hadits di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan merupakan proses
yang berkesinambungan,mulai dari keadaan sederhana sampai keadaan yang
kompleks. Keseimbangan pertumbuhan ini dapat kita renungkan, bagaimana bayi
yang lemah tergantung berkecukupan secara berangsur-angsur dapat menjadi orang
yang kuat, hal ini disebabkan oleh manusia tumbuh melalui urutan-urutan yang
teratur dalam organisanya. Sebagai contoh bayi yang dalam keadaan lemah, hanya
dapat berbaring dan bergerak-gerak, lama-kelamaan dapat memiringkan badan,
menelungkup dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan tentu saja perlu
dibantu dengan kegiatan latihan atau belajar.
2.1.3 Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Perkembangan merupakan perubahan yang bersifat kualitatif, perubahan
secara kuantitatif akan diikuti oleh perubahan dalam fungsi (perkembangan) yang
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
·
Melibatkan perubahan
Ada bermacam-macam perubahan yang terjadi yaitu
perubahan dalam ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri lama dan mendapatkan
ciri yang baru sehingga dapat dikatakan pertumbuhan dan perkembangan melibatkan
perubahan.
·
Interdependensi
Antara pertumbuhan dan perkembangan individu saling
bergantung, mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan atau interdependensi.
·
Terjadi pada tempo yang
berlainan
Ada yang berlangsung cepat, ada yang sebaliknya.
·
Mengikuti pola/arah tertentu
Tiap tahap merupakan hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang
merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.
2.1.4 Karakterisitik Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
·
Pertumbuhan dan perkembangan
yang terjadi pada setiap individu memiliki karakteristik masing-masing, baik
yang dapat diamati secara langsung maupun tidak.
·
Terjadinya perubahan
Pada pertumbuhan, terjadi perubahan fisik misalnya,
berat dan tinggi badan. Sedangkan perkembangan terjadi perubahan psikis seperti
: berbicara dan berfikir.
·
Terjadinya perubahan dalam
proporsi.
Pada pertumbuhan, terjadi perubahan fisik misalnya,
tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya Perkembangan pada psikis
seperti perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.
·
Lenyapnya tanda-tanda yang
lama.
Pada fisik, lenyap rambut-rambut halus dan gigi susu,
kelenjar thymus dan kelenjar pineal. Sedangkan pada psikis, : lenyapnya masa
mengoceh, perilaku impulsif.
·
Diperolehnya tanda-tanda baru.
Fisik, seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex
pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki dan tumbuh payudara dan
menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua. Psikis, seperti
berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu
pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.
·
Terjadi secara continue
·
Terdapat masa percepatan dan
perlambatan
2.2 HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN INDIVIDU
Hukum-hukum tersebut antara lain :
2.2.1 Hukum Chepalocoudal
Hukum
Chepalocoudal yaitu, dalam pertumbuhan fisik khususnya dimulai dari kepala ke
arah kaki. Bagian kepala tumbuh terlebih dahulu baru menuju ke bagian kaki.
Bayi memiliki bagian-bagian dan organ-organ kepala yang lebih matang daripada
bagian tubuh lainnya. Bayi dapat menggunakan mulut dan matanya lebih cepat
daripada anggota badan lainnya. Proporsi bagian kepala dan rangka batang
tubuhnya mulai-mula kecil dan makin lama makin membesar.
2.2.2 Hukum Proximodistal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang
mengatakan bahwa pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Organ-organ tubuh di pusat (jantung, hati, sistem pencernaan) lebih dulu
berfungsi daripada yang di tepi (tangan, kaki).
2.2.3
Perkembangan terjadi dari umum ke khusus
Pada setiap aspek pertumbuhan dan perkembangan dimulai
dari hal-hal yang bersifat umum, kemudian sedikit demi sedikit menuju ke hal
yang bersifat khusus. Seperti pada proses differensiasi, perkembangan dimulai
dari hal-hal umum ke hal yang khusus.
2.2.4 Perkembangan berlangsung
sesuai dengan tahap perkembangan
Pada umumnya para ahli membagi tahap-tahap
perkembangan manusia sebagai berikut :
·
Masa pra-lahir
·
Masa bayi (0-2 tahun)
·
Masa kanak-kanak (3-5 tahun)
·
Masa sekolah (6-12 tahun)
·
Masa remaja (13-24 tahun)
·
Masa awal remaja (13-15 tahun)
·
Masa remaja (16-20 tahun)
·
Masa akhir remaja (21-24)
·
Masa dewasa (25-60 tahun)
·
Masa awal dewasa (25-30 tahun)
·
Masa dewasa (31-45)
·
Masa akhir dewasa (46-60 tahun)
·
Masa tua (61 tahun ke atas)
·
Masa lansia (71 tahun ke atas)
2.2.5 Hukum tempo dan irama
perkembangan
Perkembangan berlangsung secara berurutan, terus
menerus, tetap, berlaku secara umum dalam suatu tempo dan irama perkembangan
tertentu. Cepat lambatnya waktu perkembangan sesuai dengan irama masing-masing
individu. Setiap aspek perkembangan memiliki tempo dan irama perkembangan
masing-masing.
2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDU
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup merupakan hasil interaksi
antara faktor internal dan faktor eksternal. Dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada individu, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor internal maupun eksternal,
sebagai berikut:
2.3.1 Faktor Internal
·
Keturunan
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang
berasal dari kedua Ibu-Bapak atau nenek dan kakek. Warisan (turunan atau
pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain bentuk tubuh, raut muka,
warna kulit, inteligensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal
dari nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini
sesuai dengan hukum Mendel yang dicetuskan Gregor Mendel (1857).
Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besar
pada perkembangan jenis kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi acak pada
waktu konsepsi, mengarahkan pola pertumbuhan dan perilaku orang lain terhadap
anak. Jenis kelamin dan determinan keturunan lain secara kuat mempengaruhi
hasil akhir pertumbuhan dan laju perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir
tersebut. Kebanyakan karakteristik fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran,
bangun tubuh dan keganjilan fisik diturunkan dan dapat mempengaruhi cara
pertumbuhan dan integrasi anak dengan lingkungan.
·
Hormon
Hormon merupakan senyawa organik (zat kimia) pada
manusia. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan
kelenjar buntu, artinya kelenjar itu tidak memiliki saluran. Hasil sekresi
kelenjar endokrin (hormon) langsung masuk ke pembuluh darah. Hormon diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah. Hormon mempengaruhi reproduksi, metabolisme, serta
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan sebagian hewan. Contohnya pada
manusia, terdapat hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan seseorang.
2.3.2 Faktor Eksternal
·
Nutrisi
Nutrisi yang masuk dalam tubuh juga berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan individu. Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda,
makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak mengandung
gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat
menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain.
·
Hubungan interpersonal
Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting dalam
perkembangan terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian,
terutama dalam perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian tidak hanya
kualitas dan kuantitas kontak dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak
yang sedang berkembang tetapi luasnya rentang kontak penting untuk pembelajaran
dan perkembangan kepribadian yang sehat.
·
Tingkat Sosioekonomi
Tingkat sosioekonomi keluarga mempunyai dampak signifikan pada
pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia anak dari kelas atas dan menengah
mempunyai tinggi lebih dari anak keluarga dengan strata ekonomi rendah.
Keluarga dari sosioekonomi rendah kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya
yang diperlukan untuk memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi dan kaya
nutrisi yang membantu perkembangan optimal anak.
·
Penyakit
Penyakit dapat mengganggu metabolism tubuh sehingga juga berdampak
negative pada pertumbuhan dan perkembangan individu.
·
Pengaruh media massa
Media dapat memberi pengaruh besar pada perkembangan individu, mulai
dari informasi hingga pengetahuan baru yang didapatkan oleh individu dari media
yang ada seperti televisi, radio, majalah, koran, dll.
2.4 ALUR DAN TUGAS PERKEMBANGAN INDIVIDU
Proses perkembangan anak tidak hanya terbatas kepada bertambah
besarnya ukuran akan tetapi berdiri dari serentetan perubahan yang berlangsung
secara progresif, teratur, jalin menjalin dan terarah kepada kedewasaan
(kematangan). Proses perkembangan itu terjadi dengan berurutan setahap demi
setahap, dan selalu terjadi antara hubungan setiap tahap dengan tahap
berikutnya. Dalam perkembangan seseorang harus menguasai dulu perkembangan
sebelum menginjak tahap ke berikutnya.
Antara fase/ alur perkembangan individu tidak dapat dipisahkan dari
tugas perkembangan individu. Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah
tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode
kehidupan tertentu, dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia,
tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau
masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun
yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai dan aspirasi individu.
Robert J. Havighurst (1961) mengartikan
tugas-tugas perkembangan itu merupakan suatu hal yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila berhasil dituntaskan
akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan selanjutnya tapi
jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang bersangkutan
dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut
tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations yang
artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola
perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang
kehidupan.
1. Prenatal (Pralahir)
Masa ini merupakan periode masa pertumbuhan yang luar dari satu
sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan
perilaku yang dihasilkan kira-kira 9 bulan di dalam kandungan.
2. Masa Bayi (infacy)
Masa ini merupakan periode perkembangan yang merentang dari
kelahiran 18 atau 24 bulan. Pada fase ini bayi dalam masa menghayati obyek di
luar sendiri dan mulai melatih fungsi motoriknya seperti gerakan-gerakan yang
yang berhubungan dengan anggota badan. Masa bayi adalah masa
ketergantungan, ketidakberdayaan, dan masa yang sangat bergantung pada
orang dewasa terutama orang tuanya karena pada masa ini, bayi belum bisa
apa-apa. Perhatian dan kasih sayang orang tua pada masa ini sangat di
perlukan bagi perkembangan bayi. Pada fase ini banyak kegiatan psikologis
yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis,
koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial. Pada masa ini bayi mempunyai tugas
melukakan perkembangan seperti berbaring, tengkurap, duduk, berdiri, berjalan
dan seterusnya.
3. Masa Awal Anak – anak (early chidhood)
Pada masa ini periode pekembangan yang merentang dari masa bayi
hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode
prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan
menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah
(mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam
untuk bermain dengan teman teman sebaya. Dalam masa ini tugas perkembangannya
seperti mempelajari ketrampilan fisik yang di perlukan dalam permainan
tertentu, belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya dan sebagainya.
Tugas
perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi dan kanak – kanak awal adalah :
1)
Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan
2)
Belajar memakan makan padat
3)
Belajar berbicara
4)
Belajar buang air kecil dan buang air besar
5)
Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6)
Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis
7)
Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam
8)
Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain
9)
Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati
4. Masa Pertengahan dan Akhir Anak – anak (middle and late
childhood)
Pada fase ini periode perkembangan yang merentang dari usia
kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun
sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar.
Anak juga sudah mengenal lingkungan di sekitarnya dan saling berinteraksi dengan
teman-temannya. Dalam tahap ini anak mulai tidak bergantung pada orang tuanya
dan biasanya anak juga mulai menguasai diri, lingkungan, dan ketrampilan dasar
untuk hidup.
5. Masa Praremaja
Pada masa praremaja merupakan masa yang pendek dan kurang lebih
hanya satu tahun yaitu untuk perempuan antara umur 11/12 tahun sampai 12/13
tahun sedangkan untuk laki-laki antara 12/13 tahun sampai 13/14
tahun. Fase ini mempunyai banyak pengaruh dalam perkembangan seseorang
karena masa ini cenderung banyak pengaruh negatifnya. Misalnya
perkembangan fungsi-fungsi tubuh terutama faktor seks. Pada masa ini
seseorang mempunyai tugas perkembangan seperti memperoleh hubungan-hubungan
baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin, memperoleh
peranan sosial, menerima fisik diri dan menggunakan badan secara efektif.
Tugas
perkembangan yang harus dicapai pada masa kanak – kanak akhir dan anak sekolah
(0,0–6.0) adalah :
·
Belajar memperoleh keterampilan
fisik untuk melakukan permainan
·
Belajar membentuk sikap yang
sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis
·
Belajar bergaul dengan teman
sebaya
·
Belajar memainkan peranan
sesuai dengan jenis kelaminnya
·
Belajar keterampilan dasar
dalam membaca, menulis dan berhitung
·
Belajar mengembangkan
konsep-konsep sehari-hari
·
Mengembangkan kata hati
·
Belajar memperoleh kebebasan
yang bersifat pribadi
·
Mengembangkan sikap yang
positif terhadap kelompok social
6. Masa Remaja (adolescence)
Pada masa remaja terdapat masa remaja awal dan masa remaja
lanjut. Pada masa remaja awal biasanya terjadi pada umur 13/14 tahun
sampai 17 tahun .Dalam fase ini perubahan-perubahan fisik terjadi sangat pesat
dan mencapai puncaknya. Pada masa ini seseorang juga lebih dapat
mengendalikan emosinya. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang
cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk
tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada,
perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.. Pada masa ini
mempunyai tugas perkembangan seperti mengembangkan kemapuan intelektual dan
konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik, memupuk dan
memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial, serta
memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.
7. Masa Awal Dewasa (early adulthood)
Pada masa awal dewasa ini merupakan periode perkembangan yang
bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang
berakhir pada usia tigapuluhan tahun. Masa ini adalah masa pembentukan
kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak
orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab,
memulai keluarga, dan mengasuh anak anak. Pada masa ini seseorang mempunyai
tugas perkembangan seperi memilih pasangan hidup belajar hidup dengan suami dan
istri, memulai kehiduoan berkeluarga, membimbing dan merawat anak, mengolah
rumah tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga negara, serta menemukan
kelompok social yang cocok dan menarik.
8. Masa Pertengahan Dewasa (middle adulthood)
Pada masa pertengahan dewasa ini merupakan periode perkembangan yang
bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia
enampuluhan tahun. Masa ini adalah masa serseorang untuk memperluas
keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi
berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta
mempertahankan kepuasan dalam berkarir
9. Masa Akhir Dewasa (late adulthood)
Pada masa akhir dewasa merupakan periode perkembangan yang bermula
pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pada
masa ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan
kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan
peran peran sosial baru serta masa transisi yaitu masa menyesuaikan kembali
sebagai warga negara.
2.5 ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN INDIVIDU
Secara garis
besar ada tiga aspek dalam diri individu yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu:
1. Aspek fisik
Merupakan aspek yang paling menonjol dan nampak dalam diri individu.
Hal ini terbukti dengan adanya perubahan fisik individu yang terjadi sangat
cepat sejak masa konsepsi hingga masa kelahiran. Kemudian dilanjutkan pada masa
bayi, anak-anak, remaja dan dewasa. Proses perkembangan fisik ditandai dengan
perubahan ukuran organ fisik eksternal seperti tangan, kaki, badan yang makin
membesar, memanjang, melebar, atau makin tinggi. Sedangkan perubahan organ
internal ditandai dengan matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin
kompleks, sehingga mampu meningkatkan kapasitas fungsi hormon, kelenjar maupun
keterampilan motoriknya.
2. Aspek kognitif
Berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir, memecahkan
masalah, mengambil keputusan, kecerdasan dan bakat. Optimalisasi perkembangan
kognitif sangat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis terutama pada bayi dan
anak-anak. Seorang anak akan dapat melakukan koordinasai gerakan tangan, kaki,
maupun kepala secara sadar setelah syaraf-syaraf maupun otot-otot bagian
organ-organ tersebut telah berkembang secara memadai. Artinya, kemampuan
kognitif harus diiringi dengan kematangan fisiologis, sehingga perkembangan
kognitif makin baik dan koordinatif.
3. Aspek psikososial
Berhubungan dengan ketergantungan seorang individu pada orang lain.
Artinya manusia tidak akan mampu hidup seorang diri, karena secara kodrati
manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Dalam menjalani kehidupan sosialnya,
seseorang dituntut untuk mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri, yaitu
dengan berhubungan dan bergaul dengan lingkungan hidupnya. Pergaulan dengan
orang lain akanm mampu mengubah persepsi, pandangan, sikap dan perilaku
seseorang, sebab dalam pergaulan terjadi interaksi antar individu, yang
ditandai dengan pertukaran informasi tentang pengetahuan, adat istiadat,
budaya, dan kebiasaan.
Pendapat lain mengenai aspek-aspek perkembangan individu diungkapkan
juga oleh Nana Syaodih dalam bukunya, “Landasan Psikologi Proses
Pendidikan” adalah : Secara garis besar dapat dibedakan
beberapa aspek perkembangan, yaitu: fisik-motorik, intelektual,
sosial-komunikasi, dan afektif yang meliputi emosi, sikap, moral dan keagamaan.
Perkembangan aspek-aspek tersebut terbagi lagi atas aspek-aspek yang lebih
kecil, yang di dalam kenyataannya sering sukar sekali dipisahkan bahkan dibedakan,
karena terkait satu dengan yang lainnya, saling pengaruh mempengaruhi, dan
berintregrasi. Perkembangan setiap aspek dipengaruhi oleh kondisi internal
individu, baik yang bersifat bawaan ataupun perolehan, kematangan serta
pengaruh faktor-faktor eksternal”.
Sedangkan menurut Syamsu Yusuf aspek-aspek perkembangan individu
terdiri atas :
“Perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan perilaku kognitif, perkembangan perilaku sosial, perkembangan moralitas, perkembangan penghayatan keagamaan, perkembangan perilaku konatif, perkembangan emosional, perkembangan kepribadian, perkembangan karir”. (Syamsu Yusuf, 2005:101).
“Perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan bahasa, perkembangan perilaku kognitif, perkembangan perilaku sosial, perkembangan moralitas, perkembangan penghayatan keagamaan, perkembangan perilaku konatif, perkembangan emosional, perkembangan kepribadian, perkembangan karir”. (Syamsu Yusuf, 2005:101).
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pertumbuhan
merupakan proses pertambahan yang bersifat kuantitatif (volume, tinggi, dll).
Sedangkan perkembangan lebih bersifat kualitatif, menuju kearah kematangan atau
pendewasaan (maturation). Keduanya tidak lepas dari perubahan, dan
saling berhubungan.
Pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada setiap individu memiliki karakteristik
masing-masing. Selain itu dipengaruhi pula oleh faktor-faktor internal
(turunan, hormon) dan eksternal (media masa, tingkat sosioekonomi, dll).
Penting bagi kita untuk memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan individu
agar dapat mengembangkan secara maksimal potensi yang dimiliki oleh setiap
individu tersebut.
3.2 SARAN
Mengingat
pentingnya dalam memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan individu,
penulis menyarankan agar dilakukan kajian dan pemahaman lebih lanjut tentang
pertumbuhan dan perkembangan individu. Harapannya, dapat bermanfaat bagi banyak
pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman,
Nandang. 2005. Memahami Perkembangan Anak Sekolah Dasar.
Jakarta: DIKTI.
Purwanto,
Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung:
Rosda Karya
Sunarto, Agung
Harsono. 2002. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Yusuf, Syamsu.
2005. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:
Rosda Karya
http://helen.student.umm.ac.id/2010/09/29/5/
Harrah's Resort SoCal to reopen buffet on Sept. 30
BalasHapusHarrah's 문경 출장마사지 Resort SoCal is to 거제 출장마사지 reopen its buffet after 속초 출장샵 reopening its entire buffet for The resort's menu will 수원 출장샵 also be open 경산 출장샵 for dinner,